Nyawa ke-sembilan

Untuk kalian yang turut dalam kelam,
ini buat kalian.

Hati yang di dalam nya derita
Di selembungi sepi dan gelita
perlahan-lahan tenggelam dalam kegelapan
dan tiada lagi gemerlapan 

Hati yang dibiarkan mati tanpa ada simpati
Jasad yang separuh lumpuh tanpa tanda sembuh
Hanya mampu memerhati dgn mata hati
lubang sendiri, digali sendiri.

Jiwa kosong dari nawaitu
Namun sarat dengan kutu-kutu
Masih tercari-cari Yang Maha Satu
Namun dibiarkan menduga-duga yang mana satu

Siapa yang sudi mendengar kalian?
Cuba memahami tulisan kalian?

Mungkin puisi sakti dari bisikan hati,
satu-satunya nafas yang kalian punya.
Mungkin nukilan utk kali ke-sembilan,
nyawa terakhir yang kalian punya.

Untuk kalian yang turut dalam kelam,
Damai lah dalam lena yang diam
Mayat yang dibiar kesepian
Ini buat kalian