Di kampus induk itu

Cerita pahitku
Mengheret ku ke lembah pengasingan ,
Gelincir hatiku
Tersesat ku di negri pelarian ,
Melayang dadaku
Terhempas ku di tanjung pengakhiran ,
Topeng senyumku
Penafian ku di tiap pertemuan .

Kerna ,
Hidupku, bukanlah lagi sinar sang mentari
Hatiku, tak siapa sedar sudah pun malam
Jariku, bukanlah lagi jari yang menari
Jiwaku, tak siapa sedar sudah pun padam .

Namun,
Di kampus induk itu ,
Di dewan padat itu ,
Di baris tepi itu ,
Di hujung tangga itu ,
Ditanggal topeng itu.

Teguran salammu
Terpautku di jaring persahabatan ,
Sinaran bulanmu
Terdongak ku ke langit kenyataan ,
Tanpa sadarmu
Memikul ku ke teluk permulaan ,
Wajah senyihmu
Penafsiran ku di tiap pertemuan .

Kerna ,
Hidupku, bukanlah lagi bayang sang mentari
Hatiku, tak pernah pun sedar bebintang malam
Jantungku, menjadi degup jantung yang berlari
Jiwaku, yang akhirnya sedar indahnya malam


Di kampus induk ini ,
Di dewan padat ini ,
Di baris tepi ini ,
Di hujung tangga ini ,
Dicabut topeng ini.

1 comment:

FH said...

Bertabahlah teman!